Presiden Xiaomi Group Lu Weibing mengatakan para pembeli YU7 yang mengikuti masa prapesan lebih banyak dibandingkan mobil perdana dari Xiaomi, yakni sedan SU7.

Tercatat hingga 25 Mei, calon konsumen yang sudah mengikuti pemesanan saat acara peluncuran YU7 tiga kali lebih tinggi daripada acara peluncuran SU7.

"YU7 menarik bagi khalayak yang lebih luas daripada SU7, dan kami sangat yakin tentang prospeknya," kata Lu.

Sebelumnya, pengamat industri dari Deutsche Bank Wang Bin memproyeksikan Xiaomi dapat mengirimkan 100.000 unit SUV listrik YU7 sepanjang tahun 2025.

YU7 akan bersaing dengan para pesaing seperti Tesla Model Y yang dibanderol dengan harga 263.500 yuan (36.600 dolar AS) atau sekitar Rp566 juta dan Nio EC6 yang dibanderol dengan harga 358.000 yuan (49.700 dolar AS) atau sekitar Rp817 juta.

Xiaomi YU7 diperkirakan dibanderol kisaran harga 250.000–350.000 yuan (34.700 dolar AS–48.600 dolar AS) atau sekitar Rp571 juta hingga Rp799 juta dengan memanfaatkan kemampuan jarak jauhnya dan integrasi ekosistem Hyper OS Xiaomi.