Wamenekraf Nilai Pegiat Ekraf di Yogyakarta Perlu Dapat Banyak Akses Kolaborasi
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar mendorong penguatan ekosistem ekonomi kreatif di Yogyakarta di Balai Pengelolaan Kekayaan Intelektual (BPKI), Minggu (11/5/2025).
Dalam kegiatan "Bincang Kreatif Bersama Pegiat Ekonomi Kreatif Yogyakata", menurut Wamenekraf pegiat ekraf di Yogyakarta yang merupakan aset utama pertumbuhan ekonomi nasional perlu mendapat banyak akses kolaborasi sehingga bisa naik ke tingkat nasional dan menciptakan lapangan kerja baru.
Baca Juga: Menkop Harap Kepri Jadi Pelopor Kopdes Merah Putih Berbasis Nelayan
"Acara bincang kreatif ini merupakan platform yang tepat untuk saling menyinergikan ide, mengatasi tantangan bersama, dan merumuskan strategi untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Yogyakarta," ujar Wamenekraf Irene, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Minggu (18/5).
Wamenekraf Irene menyampaikan saat ini berbagai upaya pemerintah dalam menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai penguat integrasi identitas nasional melalui sejumlah program Kemenekraf.
Salah satu upaya yang dipaparkan Wamenekraf Irene yaitu Ekraf Hunt yang menjadi basis data untuk menampilkan potensi ekonomi kreatif lokal kepada publik.
"Program ini sekaligus sebagai pengembangan creative hub di daerah melalui sinergi dengan dinas setempat yang memanfaatkan prasarana yang sudah ada," ujar Wamenekraf Irene.
Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain, Yuke Sri Rahayu, menambahkan kegiatan ini sebagai awal dari langkah-langkah konkret yang akan membawa kemajuan signifikan bagi sektor ekonomi kreatif.
"Tujuan kita berkumpul pada kesempatan ini adalah untuk mendengarkan langsung permasalahan yang dihadapi, tantangan, dan ide-ide dari pegiat ekonomi kreatif untuk mencari solusi guna mendorong pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di Yogyakarta. Serta membangun jejaring dan semangat kolaborasi antarstakeholder ekosistem ekonomi kreatif," katanya.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:综合)
- Polisi Jaga Ketat Laga Persija vs Persebaya di SUGBK: Penonton Dilarang Bawa Petasan hingga Miras
- Mengenal Megalophobia, Kala Ukuran Besar Jadi Sumber Ketakutan
- BPOM Terlibat dalam Penanganan Keracunan MBG, Apa yang Dilakukan?
- FOTO: Menengok Pameran Kopi Internasional di JICC
- Kabar Baik Nih untuk Dosen, Mendiktisaintek Sebut Tukin Disetujui Kemenkeu
- BPOM Permudah Sertifikasi Produksi hingga Izin Edar Produk UMKM PBNU
- Diskon Hari Kartini, Tarif Rp1 Transjakarta untuk Wanita Pada 21 April Besok
- Diskon Hari Kartini, Tarif Rp1 Transjakarta untuk Wanita Pada 21 April Besok
- Tolak Penggusuran, Massa Demo di Balai Kota DKI: Tolong Keluarkan Alat Berat di Kebon Sayur!
- Di Balik Cepatnya Penunjukan Paus Leo XIV, KWI: Cerminan Paus Fransiskus
- Link dan Cara Daftar Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026, Wajib Tercatat di DTSEN
- Namanya Bakal Diganti Jadi Rumah Sakit Internasional, Pramono: RSUD Mengecilkan Diri Sendiri
- Lewat Penguatan Riset, Inovasi dan Modernisasi, Daya Saing Petani Indonesia Siap Ditingkatkan
- Klaim Saldo DANA Gratis Selasa 22 April 2025 di Sini, Cuma Buat yang Gercep!
- Transjabodetabek Blok M
- Diskon Hari Kartini, Tarif Rp1 Transjakarta untuk Wanita Pada 21 April Besok
- Harga Beras di Pasar Dunia Menurun, Bapanas Perkuat Stok CPP di Indonesia
- Orangtua Mahasiswi Pembuat Meme Prabowo
- Pemprov DKI Pikir
- Buntut Kerusuhan Lapas Muara Beliti, Menteri Imipas Imbau Jajaran tak Gentar