Bolehkah Pengidap Fatty Liver Makan Buah?

Jakarta,quickq咋样 CNN Indonesia--

Orang yang didiagnosis penyakit hatiberlemak non-alkohol atau NAFLD biasanya bakal punya pantangan untuk mengurangi asupan gula. Tapi, haruskah penderita penyakit ini berhenti makan buah?

Bolehkah Pengidap Fatty Liver Makan Buah?

Hati merupakan salah satu organ detoksifikasi yang membantu membuang zat-zat berbahaya dalam darah. Hati juga memainkan peran penting dalam menciptakan energi dari makanan.

Penyakit hati berlemak terjadi ketika lemak menumpuk dari waktu ke waktu. Penyakit ini diam-diam menyelinap ke dalam tubuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Padahal Menyehatkan, Tapi Minum Air Lemon Juga Ada Efek Sampingnya
  • 5 Makanan yang Harus Dihindari saat Minum Kopi Pahit
  • Jangan Asal, Ini 7 Cara Minum Kopi yang Menyehatkan

Bolehkah pengidap fatty liver makan buah?

Sebuah tinjauan terhadap 33 penelitian yang mengamati kebiasaan makan kelompok sehat dan pengidap fatty liver. Ditemukan bahwa orang dengan fatty livermemiliki asupan buah yang lebih rendah dibandingkan kelompok sehat.

Pada dasarnya, buah dan sayuran dapat membantu mencegah fatty liverkarena tinggi serat dan antioksidan. Namun, buah juga mengandung fruktosa, salah satu jenis gula.

Dalam kondisi sehat, tubuh akan memecah gula hingga dapat digunakan sebagai energi. Namun, ketika asupan gula dianggap berlebihan, gula bakal disimpan dalam hati sebagai lemak.

Gula sederhana seperti fruktosa dan sukrosa umumnya disarankan sebagai makanan yang harus dikurangi untuk mencegah dan mengelola fatty liver.

Ilustrasi sayur dan buahIlustrasi. Pengidap fatty liver boleh saja mengonsumsi buah asalkan jumlahnya dibatasi. (iStock/carlosgaw)

Fruktosa bisa ditemukan dalam buah-buahan, jus buah, minuman yang dimaniskan dengan gula, dan madu. Berbeda dengan fruktosa, sukrosa adalah gula meja biasa yang dipecah menjadi glukosa dan fruktosa oleh tubuh.

Sementara fruktosa hampir secara eksklusif dimetabolisme di hati, glukosa dapat dimetabolisme oleh otak dan otot.

Dari penjelasan di atas, diperkirakan bahwa fruktosa lebih merusak hati daripada glukosa. Pasalnya, secara teknis, fruktosa lebih membebani hati.

Namun demikian, bukan berarti pengidap fatty liverharus benar-benar menghindari asupan buah. Buah juga kaya antioksidan dan serat yang baik untuk tubuh.

(pli/asr)