首页 > 综合
Aktivis 98 Tegas Menolak Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Cederai Reformasi!
发布日期:2025-06-15 15:23:55
浏览次数:416

JAKARTA,quickq充值入口 DISWAY.ID- Sejumlah aktivis 1998 berkumpul dalam sebuah acara refleksi peringatan dan penolakan 17 Tahun Reformasi.

Aktivis 98 juga tegas menolak wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto, di Jakarta Pusat. 

Aktivis 98 Tegas Menolak Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Cederai Reformasi!

Aktivis 98 Tegas Menolak Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Cederai Reformasi!

BACA JUGA:Uang Kuno Koin Emas Soeharto Diburu Banyak Kolektor, Nilainya Tembus Ratusan Juta!

Aktivis 98 Tegas Menolak Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Cederai Reformasi!

BACA JUGA:Dukung Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Fadli Zon: Itu Harusnya dari Dulu

Aktivis 98 Tegas Menolak Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Cederai Reformasi!

Hal itu dipertegas dengan pernyataan  penolakan karena wacana itu dinilai mencederai perjuangan dan cita-cita reformasi.

“Acara kita hari ini adalah kita mau tegaskan, supaya kita mengasah ingatan kita tentang bahwa kita harus kembali ke cita-cita reformasi '98," kata Ketua Panitia acara, Simson, yang ditemui di lokasi, Sabtu 24 Mei 2025.

Simson menyebut Aktivis 98 menolak wacana tersebut dan dibuktikan dengan acara refleksi peringatan reformasi. 

BACA JUGA:Usulan Pahlawan Nasional 2025: Soeharto, Gus Dur, dan Sederet Nama Baru Masuk Daftar

"Terutama, dengan ramainya saat ini wacana tentang pemberian gelar pahlawan terhadap Soeharto, kita tegas sangat menolak. Sangat menolak pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan," tambah dia. 

Simson menyoroti kemunduran dalam praktik demokrasi dan penegakan hukum yang masih jauh dari harapan. Ia menegaskan bahwa aktivis '98 menolak keras segala bentuk glorifikasi terhadap Soeharto, termasuk wacana pemberian gelar pahlawan nasional.

Senada dengan hal itu, Aktivis 98 lainnya, Mustar, menyebut gagasan pemberian gelar tersebut merupakan bentuk pembangkangan perjuangan reformasi.

“Ini adalah peringatan bukan cuma sekadar berkumpul, tapi adalah peringatan menurut kami adanya wacana atau ide akan dianugerahi gelar pahlawan nasional terhadap Soeharto, jelas kami bersepakat menolak," kata Mustar.

"Kami keberatan dan ini adalah jauh dari nilai-nilai dari yang kita perjuangkan lahirnya dulu reformasi di tahun '98," sambung dia.

Ia mengatakan, demokrasi yang hadir saat ini bukanlah sesuatu yang datang secara cuma-cuma. Sebagai hasil dari perjuangan panjang para aktivis yang disertai pengorbanan jiwa dan raga.

上一篇:Prabowo dan Gibran Bayar Zakat di Istana Negara, Jajaran Menteri Kabinet Merah Putih Tak Ketinggalan
下一篇:Alasan Keluarga Brigadir J Baru Melaporkan Hilangnya Rp 200 Juta Terungkap
相关文章