Apa Itu Afasia, Penyakit yang Dialami Aktris China Zhao Lusi?
Aktris China Zhao Lusi menjadi sorotan publik setelah Wei Xiao menyebut bahwa sahabatnya itu menderita gejala penyakit afasia, sebuah gangguan yang memengaruhi kemampuan berkomunikasi.
Dalam video yang beredar, Zhao Lusi, yang populer lewat drama berjudul Hidden Love ini, terlihat duduk di kursi roda dalam kondisi lemah. Hal itu bikin banyak penggemarnya cemas dan bertanya-tanya mengenai kondisi sang aktris.
Karena gejala penyakit afasia, Zhao Lusi juga kesulitan berbicara, menulis, dan bahkan memahami pembicaraan orang lain. Afasia adalah kondisi yang kerap disebabkan oleh kerusakan otak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dugaannya adalah karena dia mengalami kelelahan berat akibat jadwal syuting yang padat, ada pula yang menyebut aktris itu mengalami depresi, yang bisa memperburuk kondisi afasia.
Pilihan Redaksi
|
Lalu, apa itu afasia?
Untuk lebih memahami kondisi tersebut, seperti dilansir Medical Xpress, Mayo Clinic News Network melalui Dr. Hugo Botha, seorang ahli saraf menjelaskan bahwa Afasia adalah istilah umum yang merujuk pada masalah bahasa.
Jadi, misalnya, pasien afasia mungkin mengalami kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain, memahami apa yang mereka baca, atau mungkin mengalami kesulitan mengungkapkan pikiran mereka dengan kata-kata.
Afasia bukanlah penyakit dalam artian seperti halnya diabetes. Ada banyak penyakit berbeda yang dapat menyebabkan afasia-misalnya, stroke atau cedera kepala, atau penyakit otak progresif, seperti penyakit Alzheimer.
Jika afasia merupakan gejala utama penyakit otak progresif, maka disebut afasia progresif primer. Karena afasia dapat disebabkan oleh banyak penyakit berbeda, gejala, pengobatan, dan prognosis spesifik sangat bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.
Apa yang menyebabkan afasia?
Afasia paling sering disebabkan oleh kerusakan pada pusat bahasa di otak, yang sebagian besar ditemukan di bagian kiri otak pada kebanyakan orang.
Kondisi ini sering dikaitkan dengan gejala lain yang mencerminkan kerusakan pada sisi kiri otak atau area yang dekat dengan pusat bahasa. Misalnya, pasien mungkin mengalami kesulitan menggerakkan atau mengoordinasikan sisi kanan tubuh mereka, mengalami masalah dengan ucapan mereka, atau mungkin mengalami masalah kognitif.
Namun, afasia itu sendiri tidak berarti bahwa seseorang memiliki masalah kognitif di luar bahasa. Faktanya, banyak pasien dengan afasia mungkin tampak mengalami gangguan kognitif karena mereka kesulitan memahami atau menghasilkan bahasa. Hal ini dapat sangat membuat frustrasi bagi pasien dan orang-orang terkasih.
Pasien dengan afasia mungkin mengalami gangguan non-bahasa, terutama yang mencerminkan kerusakan pada bagian kiri otak. Namun, afasia tidak menyiratkan gangguan kognitif, dan banyak pasien dengan afasia tampak lebih terganggu secara kognitif daripada yang sebenarnya.
(wiw)下一篇:Masuki Era Suku Bunga Rendah, Begini Strategi BNI Genjot Likuiditas dan Pertumbuhan Kredit
相关文章:
- Jangan Dipakai, 5 Warna Dinding Ini Bisa Picu Stres dan Cemas
- Daftar Tempat Wisata yang Kasih Diskon Spesial Pilkada 27 November
- MS Glow For Men Perkuat Branding Motorsport Lewat Tiket MotoGP
- Berikan Kontribusi Besar untuk Perekonomian, Kemenperin: Industri Kimia Perlu Dipacu Lagi
- Raih WTP ke
- Kader NU Desak Prabowo Reshuffle Bahlil Setelah Penangguhan Gelar Doktor UI
- Ilmu Astronacci Buktikan Daya Magis, Gema Sabet Rekor MURI
- FOTO: Bebas Lepas di Vang Vieng, Kampung Backpacker Laos
- FSPPB Dukung Kejagung Usut Korupsi di Pertamina: Hormati Proses Hukum!
- Hampir Setengah Penambahan Listrik Berada Jawa