PTPN Group Catat Kinerja Cemerlang, Laba Melonjak 3.165% hingga April 2025
时间:2025-05-30 02:45:19 出处:探索阅读(143)
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mencatatkan kinerja keuangan impresif sepanjang empat bulan pertama tahun ini. Hingga April 2025, pendapatan konsolidasi perusahaan mencapai Rp16,48 triliun, melampaui target RKAP sebesar 102% dan tumbuh 20,5% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Tak hanya dari sisi pendapatan, lonjakan signifikan juga terjadi pada laba bersih yang tercatat sebesar Rp1,23 triliun—melonjak 3.165% secara tahunan atau 301,4% dari target RKAP. EBITDA perusahaan pun tercatat mencapai Rp4,09 triliun, lebih dari tiga kali lipat dari target.
Direktur Utama PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyatakan bahwa capaian ini merupakan buah dari transformasi menyeluruh yang dilakukan sejak 2020. Transformasi tersebut mencakup penguatan operasional, efisiensi biaya, dan penataan struktur permodalan.
Baca Juga: Transformasi Tak Main-main, PTPN Panen Laba 10 Kali Lipat
“Transformasi yang kami lakukan bukan hanya memperkuat kinerja keuangan, tetapi juga meningkatkan daya tahan terhadap dinamika industri. Kami terus berupaya menjadi perusahaan agribisnis nasional yang modern, sehat, dan berdaya saing,” ujar Ghani dalam keterangannya, Rabu (29/5).
Komoditas sawit tetap menjadi kontributor utama, mencatatkan pendapatan sebesar Rp13 triliun atau 120% dari target RKAP. Rata-rata harga jual CPO mencapai Rp14.530 per kilogram, mendorong EBITDA sawit mencapai Rp4,47 triliun.
Komoditas gula dari tebu juga mencatatkan kinerja positif. Dengan volume penjualan mencapai 96 ribu ton (89,5% dari target), pendapatan sektor gula menyentuh Rp1,61 triliun dengan EBITDA Rp250 miliar—setara 245% dari target RKAP.
Kinerja serupa terjadi pada komoditas karet yang mencatat pendapatan Rp1,29 triliun. Harga jual rata-rata karet mencapai Rp34.090/kg, menghasilkan EBITDA Rp238 miliar atau melampaui target hingga 442%.
Dari sisi neraca, PTPN Group mencatat total aset sebesar Rp146,6 triliun dan ekuitas Rp75,61 triliun. Posisi saldo laba yang semula negatif Rp15,19 triliun pada 2020, kini menyempit menjadi minus Rp1,5 triliun per April 2025.
Baca Juga: Subsektor Perkebunan Sumbang 4,15% PDB, PTPN dan BPS Kerja Sama Digitalisasi Data
Arus kas dari operasional (NOCF) tercatat Rp1,86 triliun, ditopang oleh penerimaan pelanggan yang melebihi target. Sementara pengeluaran untuk investasi baru direalisasikan sekitar 24% dari RKAP, seiring pengelolaan kas yang ketat dan efisiensi operasional.
Sejak 2020, PTPN Group menjalankan restrukturisasi menyeluruh dengan membentuk tiga subholding utama: PalmCo, SugarCo, dan SupportingCo. Langkah ini menjadi fondasi untuk integrasi rantai pasok dan digitalisasi proses bisnis.
“Kami meyakini bahwa dengan konsistensi transformasi, tata kelola yang baik, serta dukungan pemangku kepentingan, Holding Perkebunan akan terus tumbuh dan berkontribusi nyata bagi ketahanan pangan dan energi nasional,” pungkas Ghani.
上一篇: Reses Heri Koswara Sosialisasikan Program DPRD Jabar
下一篇: Kabaharkam Polri Resmikan Polisi RW di Kepulauan Seribu, Tingkatkan Keamanan Wilayah Perairan
猜你喜欢
- 凭借一首古诗词歌曲,我连斩纽大、曼尼斯等6封英美名校offer及142w奖学金!
- VIDEO: Melihat Hamparan Bunga Tupil di Taman Tulip Terbesar di Asia
- Mantan Pendamping AHY Dinyatakan Positif Covid
- Ambulance Antre Mengular di RS Darurat Wisma Atlet, Banyak yang Cari Ruang Perawatan
- 意大利佛罗伦萨珠宝设计学院怎么样?
- 最新俄罗斯艺术留学费用介绍
- 最新俄罗斯艺术留学费用介绍
- Ambulance Antre Mengular di RS Darurat Wisma Atlet, Banyak yang Cari Ruang Perawatan
- Trump Dibuat Kaget, Ini Alasan Pengadilan Batalkan Kebijakan Tarif AS