时间:2025-05-30 12:38:05 来源:网络整理 编辑:知识
Jakarta, CNN Indonesia-- Jajanan China Latio kini dilarang di Indonesia. Camilanyang viral di media quickq最新的充值流程
Jajanan China Latio kini dilarang di Indonesia. Camilanyang viral di media sosial itu disebut menyebabkan keracunandengan gejala mual, muntah, hingga memerlukan perawatan lanjutan.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar bahkan mewanti-wanti masyarakat terkait temuan bakteri di jajanan viral tersebut. Bakteri yang terdapat dalam Latiao ini disebut Bacelius cerius.
"Karena di dalamnya mengandung Bacelius ceriusyang bisa menimbulkan toksin (racun)," kata Taruna mengutip detikhealth, Selasa (5/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Kebanyakan orang yang keracunan memang bisa pulih dalam waktu 24 jam. Tapi, risiko lebih tinggi bisa terjadi seperti komplikasi jika seseorang yang terpapar memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau terganggu.
Gejala biasanya muncul sekitar 1-6 jam setelah paparan bakteri. Gejala yang muncul umumnya meliputi mual, muntah, dan diare.
Bukan hanya masalah di pencernaan, keracunan akibat bakteri ini juga bisa memengaruhi anggota tubuh lain.
Menukil WebMD, spora dari bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terinfeksi atau menghirup udara yang terinfeksi bisa menyebabkan beberapa komplikasi berbahaya berikut:
- abses otak,
- selulitis,
- endoftalmitis atau infeksi bakteri atau jamur di mata,
- endokarditis,
- pneumonia,
- meningitis.
![]() |
Komplikasi paling parah dari keracunan bakteri ini adalah endoftalmitis, yakni peradangan pada bagian dalam mata. Kondisi ini bisa memicu sejumlah gejala serius seperti berikut:
- demam,
- kelelahan pada mata,
- sakit mata,
- leukositosis atau jumlah sel darah putih tinggi,
- penglihatan menurun,
- mata merah,
- ulkus kornea berbentuk cincin.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini bahkan bisa mengancam jiwa.
Lihat Juga :![]() |
Pada dasarnya, bakteri ini ditemukan dalam banyak makanan. Hanya saja, mengutip berbagai sumber, bakteri ini lebih mudah ditemukan pada nasi atau makanan bertepung lainnya.
Pada makanan bertepung seperti keripik, bakteri bertahan dari proses pengeringan dengan menghasilkan spora yang resisten. Saat makanan direhidrasi dan dibiarkan pada suhu ruang selama beberapa jam, spora akan berkecambah dan menghasilkan racun yang membuat orang sakit.
Perlu diketahui juga, memanaskan ulang makanan tidak akan menghilangkan efek racun yang dimiliki bakteri.
(tst/asr)Dolar Melemah Menyusul Ketidakpastian Kebijakan Tarif AS2025-05-30 12:10
Anies PD Kuasai Isu Pertahanan di Debat Capres2025-05-30 11:39
Eggi Sudjana Laporkan Balik Farhat Abbas2025-05-30 11:19
Viral Kebun Binatang Sydney Tiru Suasana Kampung RI, Ada Konter Pulsa2025-05-30 11:16
Tumbuh Uban di Usia Muda? Ini 5 Penyebabnya2025-05-30 11:10
Transaksi Dagangan RI–Tiongkok Tembus Rp2.112 T, Prabowo: Mitra Terbesar Kita!2025-05-30 11:08
Wewangian Pengusir Nyamuk, 5 Tanaman Ini Wajib Ada di Rumah2025-05-30 10:50
Ombudsman Sebut Pemprov DKI Lakukan Malaadministrasi2025-05-30 10:15
24Fall英国艺术院校申请时间线2025-05-30 10:13
Gandeng RANS Simba Basketball, KIN Dairy Kenalkan Peternakan Sapi A2 Terbesar di Asia Tenggara2025-05-30 09:56
BPH Migas Kawal Program BBM Satu Harga2025-05-30 12:08
Mantan Pengacara Novanto Tetap Divonis 7 Tahun2025-05-30 12:02
Bukan Bisulan, Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Setiap Hari?2025-05-30 11:50
Viral Pendaki Gunung Gede2025-05-30 11:38
利兹音乐学院怎样?2025-05-30 10:51
Baik buat Mata Kamu, 6 Makanan Ini Bikin Penglihatan Tetap Tajam2025-05-30 10:41
Janji Manis Anies, Reklamasi Diklaim Tak Ada yang Salah2025-05-30 10:33
5 Buah Penurun Asam Urat, Ampur Usir Rasa Sakit2025-05-30 10:30
PKB Bentuk Laskar Anti Kecurangan Pemilu, Cak Imin: Kita Harus Lawan Kecurangan Pemilu2025-05-30 10:20
DPR: Usut Tuntas Perdagangan Perempuan WNI ke Tiongkok2025-05-30 09:51