Warta Ekonomi,quickq苹果版 Jakarta - Harga minyak dunia ditutup lebih rendah dalam perdagangan di Rabu (21/5). Iran dan Amerika Serikat (AS) dilaporkan akan menggelar putaran baru soal perundingan terkait dengan pengembangan nuklir dari Tehran. Dilansir dari Reuters, Kamis (22/5), Minyak Brent turun 0,7% menjadi US$64,91. Sementara West Texas Intermediate (WTI) turun 0,7% menjadi US$61,57. 

Baca Juga: Ukraina Ingin Batas Harga Minyak Rusia Diturunkan ke US$30 
AS dan Iran telah beberapa kali melakukan perundingan terkait dengan pengembangan nuklir dari Tehran. Namun belum ada kesepakatan yang diraih antara kedua belah pihak. 
“Sekarang akan ada lagi putaran pembicaraan damai, jadi itu mengimbangi premi risiko yang sebelumnya dimasukkan ke harga,” ujar Analis Price Futures Group, Phil Flynn. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sendiri malah terus memperketat sanksi terhadap ekspor minyak mentah dari Iran. Selain itu, tekanan tambahan terhadap harga datang dari data pasokan minyak di AS. Energy Information Administration (EIA) melaporkan bahwa persediaan stok minyak mentah naik 1,3 juta barel. Sementara stok bensin naik 800.000 barel dan stok distilat naik 600.000 barel Adapun Israel dikabarkan sedang bersiap untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Serangan ini berpotensi mengganggu pasokan minyak dari Iran. Baca Juga: Lifting Migas Masih Seret, Bahlil: Kami Terpaksa Bertindak di Luar Kelaziman! Namun, ada risiko balasan dari Iran. Jika konflik memanas,negara tersebut kemungkinan akan melakukan pemblokiran Selat Hormuz. Selat tersebut merupakan jalur vital pengiriman minyak dari Arab Saudi, Kuwait, Irak, dan Uni Emirat Arab. |