设为首页 - 加入收藏   
您的当前位置:首页 > 时尚 > UNICEF: 2024 Salah Satu Tahun Terburuk dalam Sejarah bagi Anak 正文

UNICEF: 2024 Salah Satu Tahun Terburuk dalam Sejarah bagi Anak

来源:quickq下载加速器官方版 编辑:时尚 时间:2025-05-26 21:21:45
Jakarta,quickq.io怎么打开 CNN Indonesia--

Sekitar 473 juta anak, atau lebih dari satu dari enam anak, diperkirakan tinggal di daerah konflik di seluruh dunia, menurut badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNICEF.

Berdasarkan data UNICEF pada tahun 2023 sendiri, populasi anak di dunia yang berusia di bawah 18 tahun adalah sebanyak 2,4 miliar.

UNICEF: 2024 Salah Satu Tahun Terburuk dalam Sejarah bagi Anak

UNICEF: 2024 Salah Satu Tahun Terburuk dalam Sejarah bagi Anak

Pernyataan UNICEF sendiri muncul pada hari Sabtu (28/12) ketika konflik terus berkecamuk di seluruh dunia, termasuk di Gaza, Sudan, dan Ukraina, di sejumlah tempat-tempat lainnya.

UNICEF: 2024 Salah Satu Tahun Terburuk dalam Sejarah bagi Anak

ADVERTISEMENT

UNICEF: 2024 Salah Satu Tahun Terburuk dalam Sejarah bagi Anak

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • 7 Bahaya Anak Tidak Vaksin, Rentan Sakit Berat hingga Fatal
  • Hari Anak Sedunia 2024, Lebih Mendengar Harapan Anak untuk Masa Depan
  • Fenomena Fatherless di Indonesia, Bagaimana Solusinya?

Menurut Russell, seorang anak yang tumbuh di zona konflik lebih mungkin putus sekolah, kekurangan gizi, atau dipaksa meninggalkan rumah mereka dibandingkan dengan anak yang tinggal di tempat tanpa konflik.

"Ini tidak boleh menjadi normal baru. Kita tidak bisa membiarkan satu generasi anak-anak menjadi korban perang dunia yang tak terkendali," kata direktur tersebut.

Persentase anak-anak yang tinggal di daerah konflik telah berlipat ganda, dari sekitar 10 persen pada tahun 1990-an menjadi hampir 19 persen saat ini, kata UNICEF.

Menurut laporan tersebut, 47,2 juta anak mengungsi karena konflik dan kekerasan pada akhir tahun 2023.

Tren untuk tahun 2024 menunjukkan peningkatan lebih lanjut dalam pengungsian karena berbagai konflik telah meningkat, termasuk di Haiti, Lebanon, Myanmar, wilayah Palestina, dan Sudan.

Selain itu, dalam data terbaru yang tersedia, dari tahun 2023, PBB memverifikasi rekor 32.990 pelanggaran berat terhadap 22.557 anak, jumlah tertinggi sejak pemantauan yang diamanatkan Dewan Keamanan PBB dimulai, menurut UNICEF.

Ada tren peningkatan keseluruhan dalam jumlah pelanggaran berat, dengan tahun ini kemungkinan akan terjadi peningkatan lagi, karena menurut UNICEF, ribuan anak telah terbunuh dan terluka di Gaza, dan di Ukraina.

Laporan UNICEF juga menyebut kekerasan seksual terhadap anak-anak telah melonjak, pendidikan mereka telah terpengaruh, tingkat kekurangan gizi anak-anak telah meningkat dan konflik bersenjata telah berdampak lebih besar pada kesehatan mental anak-anak.

"Dunia mengecewakan anak-anak ini. Saat kita melihat ke tahun 2025, kita harus berbuat lebih banyak untuk membalikkan keadaan dan menyelamatkan serta meningkatkan kehidupan anak-anak," kata Russell.

(wiw)

热门文章

0.134s , 7442.0859375 kb

Copyright © 2025 Powered by UNICEF: 2024 Salah Satu Tahun Terburuk dalam Sejarah bagi Anak,quickq下载加速器官方版  

sitemap

Top