Menjaga Harmoni Perbedaan, Termasuk Saat Ada yang Pindah Agama
Fenomena pindah agamabukanlah hal baru, tetapi dalam beberapa tahunterakhir, peristiwaini semakin sering menjadi sorotan publik. Tidak sedikit yang menyiarkan momen pindah agamanya secara terbuka, baik melalui media sosial, televisi, maupun platform lainnya.
Ada yang menganggap hal ini sebagai bagian dari hak individu, tetapi ada juga yang menilai fenomena ini bisa memicu ketegangan sosial.
Lantas, bagaimana sebaiknya kita, sebagai umat muslim menyikapi hal tersebut?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Meski begitu, Rumadi mengingatkan bahwa hak beragama tidak bisa digunakan sebagai alasan untuk berpindah keyakinan secara sembarangan. Ia menekankan bahwa agama bukan sesuatu yang bisa diubah hanya karena tren, tekanan sosial, atau alasan pragmatis.
"Jangan mentang-mentang karena itu hak, kemudian kita pindah agama seenaknya. Itu bukan sesuatu yang dibenarkan," tegasnya.
Selain itu, salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam fenomena ini adalah bagaimana seseorang bersikap setelah berpindah agama. Rumadi menyoroti kecenderungan beberapa orang yang setelah memeluk agama baru, kemudian menjelek-jelekkan keyakinan lama mereka.
"Sekarang ini banyak kita saksikan, ada orang yang dulu Muslim kemudian pindah ke agama lain, lalu dia menjelek-jelekkan Al-Qur'an, meminta ayat-ayat dihapuskan karena dianggap menyebarkan kebencian atau terorisme," ungkapnya.
Menurutnya, sikap semacam ini sangat tidak etis dan bisa memicu konflik sosial. Ia mengingatkan bahwa kebebasan beragama tidak boleh diiringi dengan tindakan yang bisa melukai perasaan pemeluk agama lain.
Fenomena lain yang juga menjadi perhatian adalah cara sebagian masyarakat merespons orang yang pindah agama, terutama mereka yang menjadi mualaf. Tidak jarang, seseorang yang baru saja masuk Islam diberi panggung besar untuk menceritakan pengalaman spiritualnya, bahkan terkadang disertai dengan narasi yang menyudutkan agama sebelumnya.
"Misalnya, seorang mualaf diberikan kesempatan luas untuk berbicara, lalu mengatakan bahwa dulu dia berada dalam kesesatan dan sekarang telah menemukan cahaya kebenaran," jelas Rumadi.
Narasi semacam ini, menurutnya, bisa memicu ketegangan antaragama dan menimbulkan rasa benci di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa berpindah keyakinan adalah pilihan pribadi, tetapi tetap harus dilakukan dengan sikap yang santun dan penuh penghormatan terhadap keberagaman.
Lihat Juga :![]() |
"Kalau dengan cara-cara yang tidak etis, ini bisa menimbulkan persoalan sosial, bahkan kebencian antara kelompok yang berbeda keyakinan," ujarnya.
Di tengah perbedaan keyakinan yang ada, ia mengajak masyarakat untuk tetap menjaga harmoni dan saling menghormati. Indonesia adalah negara yang besar karena mampu merajut perbedaan dan menjunjung tinggi sikap toleransi, Jangan sampai fenomena pindah agama justru menjadi pemicu perpecahan.
"Yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN]
下一篇:Jika Mau Selamat Hadapi Trump, Boy Thohir Ungkap RI–China Harus Kompak!
相关文章:
- Tak Penuhi Panggilan KPK, Zumi: Baru Tahu dari Media
- FOTO: Lebah Jadi 'Juru Damai' Antara Gajah dan Manusia di Kenya
- Update Kondisi Bocah Korban Penculikan Pemulung di Jakpus
- Cek Jadwal Pendaftaran Seleksi CPNS dan PPPK Kemenkes 2024, Kapan Dibuka?
- Hakim Nyatakan JAD Organisasi Terlarang
- Pertamina dan Serikat Pekerja Teken Kerja Sama, Menaker: Ini Bisa jadi Contoh Perusahaan Lain
- Ketua KPU Tersandung Kasus Dugaan Asusila, Kuasa Hukum Korban: 'Tak Ada Kepentingan Politik!'
- Buru Pemasok Sabu ke Yulius, Polda Metro Jaya: Siapa yang Sangat Berani Nyuplai ke Kombes?
- Uji Materi Presidential Threshold Tak Diterima MK, Partai Buruh Kembali Akan Gelar Demo
- Ekspor Timah RI ke Tiongkok Melejit 16.000% di Kuartal I 2025
相关推荐:
- Tips Membuat Website Gaming dengan Tampilan Futuristik
- Perkara UAS dan Singapura, Pakar Politik Minta Pemerintah Detailkan UU Radikalisme: Bagaimanapun...
- Industri Keramik Semakin Kompetitif Berkat Implementasi SNI Wajib
- INTIP: 7 Bahan Dapur Ini Ampuh Usir Tikus di Rumah
- KPK Berani Tetapkan Boediono Tersangka?
- FOTO: Logina Salah, Kontestan Miss Universe 2024 Pengidap Vitiligo
- Rayu Tarif ke AS, Jepang Beri Keistimewaan ke Tesla
- Pertumbuhan Kredit Melambat, Bank Mandiri Soroti Pelemahan Kredit UMKM
- Cak Imin Mengaku Tidak Pernah Usulkan Format Debat Capres
- Tim SAR Kembali Lakukan Pencarian 2 Bocah yang Terseret Arus Sungai Ciliwung di Jagakarsa
- Penumpang Disengat Kalajengking di Area Pengambilan Bagasi Bandara
- Jangan Salah Pilih, Ini Cara Membedakan Kurma Asli dan Palsu
- Deretan Negara yang Mudah Berikan Kewarganegaraan, Ada Turki
- Penumpang Batalkan Tiket Kereta di Stasiun Yogyakarta dan SoloJebres, Imbas Anjloknya KA Argo Semeru
- Makanan Kaya Serat untuk Sahur dan Berbuka, BAB Lancar Selama Puasa
- Dicecar Anggota DPR Soal KRL Anjlok, Begini Jawaban Anak Buah Budi Karya...
- Kebakaran Landa Pasar Blok A
- Dicecar Anggota DPR Soal KRL Anjlok, Begini Jawaban Anak Buah Budi Karya...
- Menko PMK: Adaptasi dan Pembelajaran Sepanjang Hayat Jadi Kunci Hadapi Dunia yang Cepat Berubah
- Louis Vuitton Rilis Cokelat Telur Paskah, Harganya Capai Rp4,16 Juta