Menemukan 'Dunia yang Hilang' di Sumba dan Cerita Pulau Masa Lampau
Penelitian baru-baru ini mengungkap fakta mengejutkan tentang pulau di Indonesia. Penelitian itu menyebut Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga jadi salah satu 'peradaban yang hilang' di dunia.
Hal ini terungkap dalam jurnal ilmiah bertajuk Proceedings of the Royal Society B.
Sumba diyakini sebagai habitat bagi berbagai spesies hewan yang kini telah punah, seperti gajah mini, tikus raksasa, kadal besar, hingga komodo. Fosil-fosil hewan ini ditemukan di wilayah tersebut dan diperkirakan berasal dari sekitar 12 ribu tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kawasan tersebut dinamai sesuai biolog Alfred Russel Wallace. Dia adalah orang pertama yang mengidentifikasi wilayah ini berdasarkan persebaran spesies hewan Indonesia pada abad ke-19.
Lihat Juga :![]() |
Wilayah Wallacea mencakup Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram. Kawasan ini menjadi sorotan dunia pada 2004 ketika fosil Homo floresiensis atau 'Hobbit' ditemukan di Flores, sebelah utara Sumba.
Kurangnya Penelitian di Sumba
Hingga kini, penelitian di Sumba memang masih terbatas. Samuel Turvey, salah satu peneliti ZSL, menyebutkan bahwa kurangnya eksplorasi disebabkan oleh banyaknya pulau di Indonesia yang memerlukan perhatian.
"Mungkin karena terlalu banyak pulau di Indonesia untuk dipelajari, sehingga jarang ada ahli biologi atau paleontologi yang fokus pada wilayah ini," ungkap Turvey.
Lihat Juga :![]() |
Para ilmuwan berharap penelitian lanjutan dapat dilakukan untuk menggali lebih dalam tentang evolusi spesies dan sejarah Sumba sebagai 'peradaban yang hilang.'
Penemuan "dunia yang hilang" tidak hanya terbatas di Indonesia. Di Spanyol, penelitian menemukan sisa-sisa pulau yang tenggelam di Kepulauan Canary, yang diduga menjadi asal legenda Atlantis.
Luis Somoza, kepala proyek penelitian di Kepulauan Canary, menyebutkan bahwa pulau-pulau ini terbentuk pada Zaman Eosen, sekitar 56 hingga 34 juta tahun lalu. Sebelum akhirnya tenggelam akibat aktivitas gunung berapi.
"Pulau-pulau ini sekarang tenggelam, persis seperti yang diceritakan dalam legenda Atlantis," jelas Somoza.
(aur/tis, wiw)下一篇:Ekosistem Ojol Rumit, Menhub Serukan Aturan yang Hati
相关文章:
- Kemnaker Imbau Masyarakat Waspadai Penipuan Berkedok Program TKM 2025
- FOTO: Terapi Menyentuh Alpaka untuk Lansia dan Difabel di Irlandia
- Timnas Amin Ungkap Pengalaman Jadi Aktivis Jadi Modal Utama Cak Imin Hadapi Debat Cawapres
- Jelajah Wahana Trans Studio Cibubur saat Libur Lebaran
- FOTO: Semarak Perayaan Natal dari Berbagai Penjuru Dunia
- PORDI & HIGGS Games Island Gelar Open Tournament Domino Makassar 2025
- Sudah Dipenjara 15 Tahun, Aset Setnov Masih 'Diintai' KPK
- 5 Taman di Jakarta Akan Buka 24 Jam, Warga Bisa Nongkrong dan Rekreasi
- Menyoal Raw Milk, Apa Benar yang Alami Lebih Sehat?
- Studi Sarankan Masak Nasi dengan Benar agar Terhindar dari Kanker
相关推荐:
- Ambruk 77 Persen, Laba Bersih Emiten Properti Sinar Mas (BSDE) Hanya Rp320 Miliar di Q1 2025
- Bolehkah Minum Air Rebusan Kunyit Setiap Hari? Ini Faktanya
- Boy Thohir Ungkap Sektor Prioritas yang Diincar Pengusaha China di Indonesia
- Catat Baik
- Thailand Ubah Aturan Visa Jangka Panjang demi Rayu Investor Asing
- Tarif MRT Dinilai Tak Kemahalan
- Menteri PPPA Desak Hukuman Berat untuk Dokter Pelaku Kekerasan Seksual
- Jika Mau Selamat Hadapi Trump, Boy Thohir Ungkap RI–China Harus Kompak!
- Ada 2 Kelompok Orang yang Tak Boleh Makan Rambutan, Siapa Saja?
- Bebas Visa, Pulau Jeju Kini Alami Lonjakan Angka Kejahatan
- Rangkaian Detik
- Terbaru 2025, Daftar 76 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia
- FOTO: Peringati Hari Ibu, Ratusan Anak Cuci Kaki Ibu
- Bareskrim Buru Penyebar Pertama Video Hoax Kebocoran Hasil Pemilu 2024
- Apa Itu Afasia, Penyakit yang Dialami Aktris China Zhao Lusi?
- Bawaslu Ungkap Pentingnya Penyusunan Juknis: Lindungi Hak Politik Warga Negara
- FOTO: Keju Susu Keledai Langka dari Albania, Dijual Rp25 Juta per Kg
- Kasih Uang Tip ke Staf Hotel, Berapa Jumlah yang Wajar?
- Tingkatkan Efisiensi Industri Keramik, Kemenperin Dorong Penerapan Wajib SNI
- Lakukan Trik Ini untuk Komunikasi dengan Kucing Kesayangan