Pengamat Soroti Penggunaan Food Tray Impor di Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Penggunaan food tray atau nampan makanan dalam program makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicetuskan oleh pemerintahan Prabowo Subianto sekarang ini, telah menimbulkan keresahan. Pasalnya, food tray yang digunakan adalah produk impor dari luar negeri yang secara kualitas serta uji kelayakan untuk penggunaan makanan, masih dipertanyakan.
Seperti yang diketahui, program MBG dirancang oleh Prabowo dengan tujuan untuk membangun sumber daya unggul, kemudian menurunkan angka stunting, menurunkan angka kemiskinan dan juga menggerakan ekonomi rakyat Indonesia. Akan tetapi pada kenyatannya, penggunaan food tray yang banyak di import dari luar negeri tentunya dapat menghambat perekonomian rakyat.
“Kita harus bantu presiden (Prabowo) yang punya pemikiran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan salah satu yang sedang dikerjakan adalah program MBG atau Makan Bergizi Gratis. Selain mencerdaskan anak-anak Indonesia untuk kedepannya, program MBG ini juga harus menggerakan ekonomi baru,” kata Profesor Tumiran selaku Pengamat Energi Universitas Gajah Mada (UGM) melalui keterangan tertulis yang diterima pada Senin (26/5/2025).
Baca Juga: Cover 82 Juta Jiwa, AAUI Ungkap Masih Tunggu Kejelasan Pemerintah Soal Asuransi Program MBG
Lebih lanjut Tumiran mengatakan, bahwa sarana untuk masak dan penyajian makanan program MBG belum tersedia dengan baik. Oleh karena itu sarana masak dan penyajian makanan tersebut harus didorong untuk produksi di dalam negeri agar industri dan perekonomian Indonesia tumbuh.
“Jangan sampai nanti kita bergerak dan menghabiskan dana APBN, tapi malah kita minta tolong dan membayar industri negara lain. Jadi semua kementerian terkait, misalkan dalam program MBG, Kementerian Kesehatan betul-betul mengurusi masalah gizi, sementara Kementerian Perindustrian mendorong bagaimana menggerakan UMKM dan indsutri juga dapat mendukung program MBG,” ucap Tumiran.
“Itu kan (MBG) butuh food tray, butuh alat masak dan semua sarana penunjang lainnya. Harusnya didorong oleh Kementerian terkait untuk mendorong industri Dalam Negeri. Indsutri yang sudah ada, ditopang untuk diperkuat, dan yang belum ada didorong untuk tumbuh. Sehingga itu akan menggerakan sektor hilir, mulai dari baja, stainless steel, alat pencetak, karton, hingga plastik, dan itu akan menggerakan sirkuler ekonomi domestik,” tambahnya.
下一篇:Era Digital Tantang Etika Jurnalistik, Dewan Pers Perlu Meredefinisi Peran
相关文章:
- NYALANG: Doa dalam Secarik Kata
- Sri Mulyani Sentil Pejabat Baru, Ungkap Kemenkeu Butuh Pemimpin yang Bisa Bersinergi
- Indahnya Toleransi, Ini Momen Imam Besar Masjid Istiqlal Cium Kening Paus Fransiskus
- Pelaku Industri Girang Jika PPN Kripto Dihapus, Tapi Minta PPH Cukup 0,1%
- Cara Bikin Kue Rambutan, Kue Natal yang Ramai di Medsos
- Jarak Dibatasi, Umat Boleh Melihat Paus Fransiskus Maksimal Radius 50 Meter
- Saking Hebohnya, Pembelian Prapesan Xiaomi SUV YU7 Muncul Banyak Calo, Biayanya Tembus Rp45 Juta
- Alhamdulillah! Peserta MTQ Nasional XXX 2024 Kemungkinan Bisa Kunjungi IKN
- FOTO: Bebas Lepas di Vang Vieng, Kampung Backpacker Laos
- Harga Pertamax Turun Jadi Rp12.950, Pengendara: Beli Rp100 Ribu Masih Dapat Lumayan
相关推荐:
- Bukan di Kulkas, Simpan 6 Makanan Ini Cukup di Suhu Ruang
- Mau Tambah Penghasilan Tanpa Resign? Yuk Coba Kerja Remote
- Jetour Jadi Merek Otomotif China dengan Pertumbuhan Tercepat
- BNSP Dorong Tenaga Kerja Kantongi Sertifikasi Kompetensi
- Dukung Riset Inovatif, Indonesia
- 2025年世界服装设计专业大学排名
- 3 Resep Cah Kangkung yang Lezat ala Restoran Berbintang
- Harga Minyak Mentah RI April 2025 Turun Jadi USD65,29 per Barel
- MS Glow For Men Perkuat Branding Motorsport Lewat Tiket MotoGP
- Dasco: Komposisi Menteri Kabinet Prabowo
- 19 Bandara di Indonesia yang Turunkan Harga Tiket Pesawat 10 Persen
- Imigrasi Otomatis Berikan e
- 8 Rahasia Makanan Orang Jepang yang Bikin Panjang Umur
- Berikan Kontribusi Besar untuk Perekonomian, Kemenperin: Industri Kimia Perlu Dipacu Lagi
- Kementerian PKP Siap Bantu BNPB untuk Relokasi Korban Banjir Jabodetabek
- Jelang Ramadhan 2025, Bapanas Pastikan Harga MinyaKita Akan Turun
- Daya Beli sedang Turun, Industri Pariwisata Cemas soal PPN 12 Persen
- KPK Periksa Eks Sekretaris Barantan Kementan Terkait Kasus TPPU SYL
- Dukung Riset Inovatif, Indonesia
- Warga Bekasi Kini Punya Bus Trans Wibawa Mukti, Simak Rutenya