Alasan Sakit, Penahanan Lukas Enembe Akhirnya Dibantarkan di RSPAD
JAKARTA,quickq官网是多少 DISWAY.ID--Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memutuskan untuk membantarkan Gubernur Papua Lukas Enembe di RSPAD Gatot Subroto lantaran masih menjalani perawatan.
Diketahui, pembantaran dalam hukum pidana dikenal dengan pembantaran penahanan, merupakan penundaan penahanan sementara terhadap tersangka karena alasan kesehatan (rawat jalan/rawat inap) yang dikuatkan dengan keterangan dokter sampai dengan yang bersangkutan dinyatakan sembuh kembali.
BACA JUGA:Gercep! Pelaku Begal Payudara di Koja Berhasil Ditangkap
BACA JUGA:Cuma Modal Aplikasi Dapat Saldo DANA Gratis Rp 900 Ribu, Langsung Cair Buruan Coba Yuk!
Firli mengatakan setelah Lukas dinyatakan sehat, ia akan ditahan selama 20 hari, terhitung mulai 11 Januari sampai 30 Januari 2023 di rumah tahanan (rutan) KPK Pomdam Jaya Guntur.
"Lukas Enembe akan ditahan di Rutan KPK Pomdam Jaya Guntur. Namun, mempertimbangkan kondisinya, maka KPK melakukan tindakan hukum berupa pembantaran untuk sementara. Perawatan sementara di RSPAD sejak hari ini sampai dengan kondisi yang membaik khususnya dalam hal ini pertimbangan kesehatannya," ungkap Firli di RSPAD, Rabu, 11 Januari 2023.
BACA JUGA:Keren! Momen Perdana Sean Gelael dan Valentino Rossi Satu Tim di Balap Hankook 24 Hours of Dubai
BACA JUGA:Alami KDRT, Hotman Paris Sebut Venna Melinda Bakal Gugat Cerai Ferry Irawan
Firli menjelaskan perawatan sementara diperlukan untuk tindaklanjut pemeriksaan awal. Ia memastikan kasus dugaan suap yang menjerat Lukas tetap dikembangkan melalui berbagai cara yang sah.
"Kami pastikan perkara yang sedang ditangani tetap lanjut dengan ketentuan prosedur hukum dan perundang-undangan yang berlaku," ucap Firli.
Sebelumnya, Dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto enggan membeberkan penyakit yang diderita oleh tersangka dugaan suap dan gratifikasi Gubernur Papua Lukas Enembe.
BACA JUGA:KPK Beberkan Suap Proyek Rp 41 Miliar dari Pengusaha ke Gubernur Lukas Enembe
BACA JUGA:Man United vs Man City, Pep Guardiola Rencanakan Taktik Out of The Box di Old Trafford
Ia berdalih jika riwayat penyakit yang diderita seorang pasien merupakan rahasia medis.
- 1
- 2
- »
下一篇:Tiba di Malaysia, Presiden Prabowo Akan Hadiri KTT ASEAN Bertema Inklusivitas dan Keberlanjutan
相关文章:
- Penghapusan Kuota Impor, Wamentan: Bukan Berarti Mematikan Industri Dalam Negeri
- 建筑学硕士研究生留学汇总
- Saham Bank Terkerek Turunnya BI Rate, Investor Optimistis
- Terungkap, Pelaku Penembakan Kantor MUI Rencanakan Aksinya Sejak 2018
- FOTO: teamLab Planets Tokyo, Museum Seni Terbanyak Dikunjungi di Dunia
- Arab Saudi Kini Tawarkan Kapal Pesiar Mewah Tanpa Alkohol
- Bea Cukai Kendari Bersama BNNP Sultra Ungkap Penyelundupan Narkotika Via Jasa Pengiriman
- INTIP: Makanan
- Prabowo: Teknologi Digital Janjikan Kemajuan, Jika Tidak Diawasi Bisa Merusak Akhlak dan Watak Anak
- Lifting Migas Masih Seret, Bahlil: Kami Terpaksa Bertindak di Luar Kelaziman!
相关推荐:
- Cegah Kasus PPDS Kekerasan Terulang, Wamenkes: Ada Tes Kejiwaan MMPI
- PropVaganza 2025 by Rumah123, Hadirkan Pilihan Hunian Lengkap, #RumahUntukSemua
- 6 Orang Tersangka Kasus Korupsi Graha Telkom Sigma Langsung Ditahan Kejagung
- Sambut Bulan Bung Karno, Sekjen PDI Perjuangan Tinjau Stadion GBK
- Lakukan Pertemuan, Prabowo Subianto dan Zulkifli Hassan Bahas Format Tahun Depan
- Waspada ‘Ganula’, Galon Lanjut Usia Sumber Bahaya BPA bagi Kesehatan
- Wamenkomdigi Persiapkan Papua Sebagai Pusat Pengembangan Talenta AI Nasional
- 建筑学硕士研究生留学汇总
- Wall Street Anjlok, Investor Soroti Ancaman Trump ke Apple
- Go to RISD
- Mykonos X Ade Setiawan Kenalkan Koleksi Parfum Baru di Transmart Kokas
- Penyerapan Disabilitas di Dunia Kerja Belum Maksimal, Ini Solusi Wamen PPPA
- Distributor Coca Cola (GRPM) Bakal Tebar Dividen Tunai Rp1,54 Miliar, Catat Jadwalnya!
- Makan Hot Dog di Korea Utara Bisa Berujung Hukuman Kerja Paksa
- Menemukan 'Dunia yang Hilang' di Sumba dan Cerita Pulau Masa Lampau
- Tren Makan Popcorn Beku Curi Perhatian Warganet, Mau Ikut Coba?
- Bandingkan Vonis Bharada E, Kuat Ma'ruf Merasa Tidak Adil
- Biaya Mendaki Gunung Everest Naik Menjadi Rp243 Juta
- Viral, Pria Panik Nangis Histeris Gara
- Menko Infrastruktur Dorong Sinergi Pembiayaan Infrastruktur Bersama PERBINA dan Standard Chartered